RSUD) H. Moh. Anwar Sumenep, Menggelar Pres Conference Covid-19, yang dihadiri bupati,
Kapolres, Dandim 0827, dan sejumlah media besama tim kewaspadaan Covis-19, di aula RSUDMA
|
Bupati Sumenep, A. Busyro Karim, meminta masyarakat untuk tetap tenang dan tidak panik dengan kabar pasien yang diduga suspect virus corona atau Corona Virus Disease (Covid-19). Yang sempat beredar secara berantai melalui group Whatsaap
Pernyataan tersebut disampaikan bupati saat Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) H. Moh. Anwar Sumenep, Menggelar Pres Conference Covid-19, yang dihadiri bupati,
Kapolres, Dandim 0827, dan sejumlah media besama tim kewaspadaan Covis-19, di aula RSUDMA, Selasa (17/3/2020).
“Masyarakat jangan panik dengan kabar itu, yang menyebar luas di media sosial itu. Sebab, informasi tersebut belum ada yang bisa dipertanggungjawabkan,” katanya.
Sehingga, kata Bupati, Masyarakat tidak terlalau waswas, sebab, informasi itu belum tau tentu benar bahwa warga sumenep, ada yang terjangkit virus corona-19.
“Jangan panik, karena semua tim bergerak melakukan pantauan dan untuk yang diduga terjangkit virus saat ini masih dilaukan pemeriksaan,” ungkapnya.
Hanya saja, lanjutnya, mengimbau terhadap masyarakat, sementara mengurangi berkumpul kepada orang banyak.
“Kalau melakukan pertemuan dikurangi, jangan sampai diatas 20 orang,” Himbaunya.
Bupati mengatakan, bahwa, Kabupaten Sumenep menyiapkan anggaran biaya antisipasi penyakit Virus Corona-19, sebesar Rp2,5 miliar.
“Masyarkat jangan panik, Kami sudah siapkan anggaran untuk antisipasi Virus Corona, di Puskesmas sudah ada tim edukasi,” jekasnya.
Bupati juga meminta masyarakat tidak perlu khawatir secara berlebihan, Sebab, pihaknya telah melakukan koordinasi dengan berbagai pihak sebagai langkah antisipasi penyebaran Covid-19 di Kabupaten ujung timur pulau Madura.
“Masyarakat tidak boleh takut berlebihan. Kita sudah intens melakukan komunikasi dengan berbagai pihak,” ujarnya.
Sementara Ketua Tim Kewaspadaan Covid-19 RSUDMA Sumenep, dr. Andre Dwi Wahyudi mengatakan, pihaknya memastikan dari beberapa pasien yang diperiksa, semuanya negatif corona.
“Satu pasien dalam pemantauan karena kekurangan cairan, statusnya ia dari luar negeri, hanya dilakukan rawat jalan. Kedua, juga dari luar negeri yang memang punya riwayat penyakit,” kata dr Andre, Selasa (17/3/2020).
Selain itu, status pasien biasa, yang dirujuk ke Surabaya karena gejala penyakit radang paru-paru, tapi bukan Covid-19.
“Yang perlu disamakan persepsinya adalah virus corona yang kita waspadai hari ini adalah Covid-19, bukan corona secara umum,” ucapnya.
Lanjut Andre, terdapat lima kategori dalam kewaspadaan Covid-19. Pertama, orang sehat beresiko, sehingga diperlukan pemeriksaan. Kedua, orang dalam pemantauan (ODP), yakni orang yang sedang batuk, pilek, dan demam. Penderita ini masih bisa rawat jalan.
“Kategori ketiga, pasien dalam pengawasan (PDP), pasien yang dilengkapi hasil rontgen dan harus dirujuk ke rumah sakit yang ditunjuk pemerintah khusus Covid-19.
Sedangkan yang keempat, sakit tapi bukan Covid-19. “Seperti pasien kita yang dirujuk ke Surabaya tadi malam,” tukasnya.