Anggota Komisi IV DPRD Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, Nayatullah |
SUMENEP, Portalindonesia.co-
Anggota Komisi IV DPRD Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, Nayatullah meminta agar dinas Pendidikan (Disdik) setempat untuk membenahi kualitas pendidikan yang berada di pedesaan yang kini keberadaannya nyaris ditinggalkan oleh masyarakat sekitar.
Sebut saja, SDN I Desa Banuaju Barat Kecamatan Batang-Batang. Baru-baru ini masyarakat Sumenep dikejutkan dengan berita demonstrasi yang dilakukan wali siswa menuntut agar kepala sekolahnya dipindah.
"Fenomena itu tidak bisa dibiarkan begitu saja. Sebab sekolah yang sudah tidak mendapatkan kepercayaan dari masyarakat sehingga siswanya sedikit," kata Nayat, sapaan akrabnya. Selasa (16/7/2019).
Menurutnya. Hal itu terjadi di sejumlah plosok desa. Kasus SDN I Banuaju Barat itu hanya sebagian realita yang muncul ke permukaan bahwa sekolah sudah tidak lagi dipercaya oleh masyarakat.
"Buktinya siswa sedikit karena lebih memilih sekolah lain seperti madrasah karena mungkin menilai madrasah lebih maju," ujar.
Pihaknya meminta instansi terkait menyikapi masalah tersebut.
"Sekolah yang tidak diminati oleh masyarakat harus di evaluasi.Kenapa masyarakat enggan menyekolahkan anaknya ke SD,harus menjadi evaluasi pemerintah,"lanjutnya.
Sekolah ditinggalkan oleh masyarakat sekitar karena sekolah itu tidak lagi berkualitas. Berikutnya, yang menyebabkan sekolah tidak berkualitas, salah satu faktornya adalah guru. Kabarnya guru yang mengajar di sekolah SDN I Banuaju Barat hanya tiga orang PNS.
"Kalau itu benar bagaimana bisa maksimal mengelola lembaga pendidikan.Wajar jika masyarakat enggan menyekolahkan anaknya," ujarnya.
Oleh sebab itu, pihaknya berharap pemerintah dalam hal ini Dinas Pendidikan Sumenep harus menyikapi masalah sekolah tersebut bersama sekolah lain yang setara, sama-sama tidak maju untuk mencari jalan keluarnya.
"Kalau tidak memungkinkan dimaksimalkan lagi, maka harus di regrouping. Namun kalau masih layak dipertahankan, benahi kekurangannya seperti guru,bangunan tak terkecuali perpustakaannya.Sebab masyarakat sekarang sudah cerdas menilai lembaga pendidikan. Jika tidak berkualitas pasti akan ditinggal," pungkasnya. (*)