Penandatangan kontrak kerja sama antara Dinas pendidikan sumenep dengan perusahaan android internasional |
Dinas Pendidikan Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur terus berupaya mencari trobosan – trobosan, Demi meningkatkan mutu pendidikan yang ada di daerahnya,
khususnya yang berkaitan dengan pendidikan.
Terbukti, Dinas Pendidikan Sumenep sudah berencana menerapkan sistem Pendidikan berbasis Ilmu Teknologi (IT) yang berakhlaqul karimah.
Dengan adanya program baru itu, setiap sekolah khususnya yang ada dibawah naungan Dinas Pendidikan Sumenep nantinya, akan menerapkan sebuah pembelajaran yang bebasis Digital School.
Namun begitu, untuk menerapkan program tersebut, amat sangat tidak mudah, dan harus melalui perjuangan keras.
Sebab banyak hal yang harus dibenahi, terutama Sumber Daya Manusia (SDM) baik dari tenaga pendidiknya maupun anak didiknya.
Selain itu, tantangan terberat dalam penerapan Digital School ini adalah dari sarana prasarana yang membutuhkan anggaran cukup besar, dan tidak mungkin dilakukan dalam waktu dekat, karena tidak bisa mengandalkan kekuatan APBD Sumenep.
Oleh karenanya, Kepala Dinas Pendidikan Sumenep, Drs. Bambang Irianto, M.Si, mencari pola tersendiri agar pendidikan berbasis IT khususnya Digital School, bisa diterapkan secepatnya tanpa harus menunggu anggaran dari Pemerintah.
“Kami masih mencari pola dalam penerapan pendidikan berbasis IT maupun penerapan Digital School agar bisa dilaksanakan dalam waktu dekat ini, sebab jika mengandalkan kekuatan APBD, saya rasa butuh proses atau waktu yang cukup lama,” katanya, Kamis (16/5/2019).
Untuk mengatasi masalah tersebut, pihaknya menggandeng perusahaan Android Internasional yakni Perusahaan Hand Phone Android Oppo. Setelah berbicara banyak dengan General Manager (GM) Oppo Surabaya, ternyata mereka menyambut baik.
“Mereka menyambut baik program pendidikan berbasis IT yang akan diterapkan oleh kami,” ucap Bambang.
Sementara, Evander Horyzin Genera Manager (GM) Oppo Surabaya mengatakan, ini merupakan terobosan baru dalam dunia pendidikan.
Pihaknya sangat mengapresiasi program yang direncanakan oleh Kepala Dinas Pendidikan Sumenep, sebab pada saat ini memang sudah saat ini anak didik tidak boleh tertinggal dengan kemajuan teknologi.
“Ide ini sangat bagus sekali, bahkan saya menilai program ini pertama kali ada dibandingkan dengan daerah lainnya,” ujarnya.
Apalagi jika melihat Kabupaten Sumenep yang memiliki 126 pulau, dia menilai ada ketimpangan dalam pembagian pendidikan kepada anak didik baik di daratan dan kepulauan.
Oleh karena itu, dengan program Pendidikan berbasis Ilmu Teknologi (IT) ini, maka pendidikan di Kabupaten Sumenep akan mengalami peningkatan yang luar biasa dan semua daerah akan mendapatkan porsi yang sama dalam dunia pendidikan.
“Dengan banyaknya pulau-pulau di Sumenep, pasti kualitas pendidikannya tidak sama. Jadi jika ada pendidikan IT, maka pendidikannya yang diterima anak didik akan sama, baik di daratan maupun kepulauan,” tandasnya.
Namun demikian, lanjut Evander Horyzon, untuk persoalan aplikasi android khusus Pendidikan, pihaknya masih harus bekoordinasi dengan Perusahaan Oppo di China, sebab pihaknya harus mencari bahan-bahan dasar dalam pembuatan software pendidikan tersebut dan tidak boleh melupakan kearifan lokal Negara Indonesia.
“Dari Hardware, kami siap. Sedangkan, dari software kami harus berkoordinasi dengan bagian IT Perusahaan Oppo di China,” ungkapnya.
Dalam memajukan dunia pendidikan di era teknologi ini, Evander Horyzon menambahkan, pihaknya sangat siap dan pasti akan mendukungnya.
“Kami pasti mendukung 100 persen dalam memajukan dunia pendidika. Sebab, ada pepatah di China itu, Boleh Miskin Harta, Tapi Jangan Sampai Miskin Pendidikan atau ilmu,” ucapnya.
Sementara, Direktur Bank BPRS Bhakti Sumekar Sumenep, Novi Sujatmiko mengatakan, pihaknya sangat apresiasi sekali dengan program yang dicanangkan oleh Kepala Dinas Pendidikan Sumenep.
Oleh karena itu, bagi guru PNS yang ada di Kabupaten Sumenep, BPRS Bhakti Sumekar akan senantiasa membantu dalam hal kebutuhannya.
“Kami merupakan Bank milik Daerah, jadi sudah kewajiban untuk membantu para PNS di lingkungan Pemkab Sumenep, jika ada kebutuhan dalam pendanaan,” ujarnya.
Lanjut Novi, nasabah yang ada di Bank BPRS Bhakti Sumekar sebagian besar adalah Pegawai Negeri Sipil (PNS) di lingkungan Pemkab Sumenep, bahkan 70 persen nasabahnya adalah dari Dinas Pendidikan Sumenep.
“Sebanyak 70 persen nasabah kami adalah pegawai di lingkungan Dinas Pendidikan Sumenep,” pungkasnya.