Nurus Salam Ketua Komisi II DPRD Sumenep |
SUMENEP, Portalindonesia.co -
Kelangkaan elpiji 3 kilogram di Kepulauan sering terjadi, bahkan hampir setiap tahun. Kadangkala fakta itu terjadi akibat pasokan yang tidak maksimal, karena faktor cuaca eksktrem yang melanda sejumlah wilayah kepulauan di Kabupaten Sumenep ini. Otomatis, kelangkaan itu berpengaruh pada melambungnya harga elpiji bersubsidi itu. Bahkan, jauh di atas HET (Harga Eceran Tertinggi) yang sudah ditetapkan pemerintah.
Ketua komisi II DPRD Sumenep Nurus Salam mengaku kecewa dengan masih seringnya terjadi kelangkaan elpiji di sejumlah wilayah kepulauan. Sebab, itu menjadi kebutuhan dasar masyarakat yang harus dipenuhi pemerintah dalam hal ini pihak pertamina.
"Saat ini jarang masyarakat yang menggunakan kompor biasa apalagi menggunakan kayu untuk memasak. Mayoritas sudah menggunakan elpiji. Jadi, apabila langka, maka sangat mengganggu bagi aktifitas warga," ungkap nurus salam, Kamis (9/5/2019).
Menurut politisi Gerindra itu, dengan kelangkaan yang terjadi tentu saja akan menguntungkan pihak pengepul, di mana harga akan melambung tinggi. Hal itu wajar, karena ketika permintaan meningkat, sementara barang sedikit maka harga pasti akan melambung tinggi. Bagi warga mampu, harga tinggi tentu saja tidak berpengaruh apapun. Namun, bagi warga kurang mampu maka otomatis akan menjerit.
"Ini yang membuat pilu bagi kami sebagai wakil rakyat, dan sangat miris sekali," katanya.
Sebenarnya, sambung dia, kejadian kelangkaan elpiji itu tidak terjadi dalam satu dua hari ini, melainkan secara rutin terjadi di kepulauan. Dan, ini terkesan belum disikapi serius oleh pemerintah Sumenep, bahkan abai. Indikasinya, masih saja terjadi meski sudah sering disuarakan. Setidaknya harus dicarikan solusi secara baik agar kelangkaan tak lagi terjadi dan harga bisa ditekan. Sebab, warga kepulauan pasti yang akan menjadi korban.
"Nah, ini yang harus menjadi perhatian serius pemerintah, sebab ini menjadi kebutuhan dasar masyarakat," ucapnya.
Salah satunya, menurut legislator yang berasal dari dapil I ini, pihaknya mendesak pemerintah untuk membentuk tim Satuan Tugas (Satgas) elpiji. Satgas yang dibentuk ini akan menelusuri dari hulu ke hilir, dari distributor, pengepul sampai pada konsumen. Sehingga,akar masalah kelanggkaan bisa diketahui.
"Selain cuaca, barangkalai ada faktor lain yang menyebabkan terjadinya kelangkaan. Ini menjadi tugas satgas untuk menelusuri secara menyeluruh dan komprehensif," ungkapnya. (Fjr/red).