Sendi Akramullah |
MATARAM, Portalindonesia.co-Adanya dugaan kongkalikong yang dilakukan oleh oknum dinas pertanian dan perkebunan dalam hal pengadaan bibit jagung di NTB membuat Himpunan Mahasiswa Sumbawa Selatan (HMSS-Mataram), Sendi Akramullah geram. Bahkan dirinya melaporkan kasus dugaan korupsi pengadaan bibit jagung di NTB.
Ketua HMSS Sendi Akramullah kepada wartawan, sabtu (4/5/2019), menegaskan bahwa masyarakat Kabupaten Sumbawa saat ini menggantungkan hidupnya dari sektor pertanian.
"70 persen masyarakat Sumbawa menggantungkan hidupnya disektor pertanian. Maka dari itu kami minta Kadis Pertanian NTB untuk bertanggung jawab atas keterlambatan benih bibit jagung di NTB khususnya di Kabupaten Sumbawa," ungkapnya.
Lanjut Sendi sapaan akrab Sekretaris FKPMS -Mataram ini bahwa komoditi pertanian jagung telah menjadi primadona bagi masyarakat petani di Kabupaten Sumbawa,
"Karena secara ekonomi bisa meningkatkan pendapatan masyarakat dan disisi lain dianggap menjadi ancaman kerusakan hutan di Kabupaten Sumbawa," tegasnya.
Sendi menambahkan, pengadaan bibit jagung selama ini yang diadakan oleh Dinas Pertanian Provinsi dan pemerintah pusat kerap menimbulkan persoalan di masyarakat, antara lain:
Pengadaan bibir Bima Uri yang diduga oplosan, sehingga masyarakat mengalami kerugian pasca tanam.
Pengadaan bibit jagung yang tidak sesuai dengan permintaan masyarakat petani Kabupaten Sumbawa.
Sambung Sendi, Bahwa telah diduga pengadaan bibit jagung ini merupakan permainan atau kongkalikong antara oknum Dinas Pertanian Provinsi dengan pengusaha untuk memenangkan bibit bibit tertentu, antara lain Bima Uri, JH , Hj, Bioseed. Sehingga mengabaikan apa yang menjadi kebutuhan dan keinginan dari Petani.
"Kami berharap kepada Kejaksaan Tinggi Provinsi Nusa Tenggara Barat untuk mengusut adanya dugaan permainan oknum Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi NTB dalam pengadaan bibit jagung di wilayah NTB khususnya di Kabupaten Sumbawa," jelasnya.
Sendi Meminta kepada Gubernur NTB untuk mengevaluasi kinerja kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi NTB terkait dengan adanya dugaan masalah pengadaan bibit jagung yang tidak sesuai dengan apa yang dinginkan oleh Petani, yang diduga lebih memilih kongkalikong dengan para pengusaha.
Reporter: Hermansyah