Capres Nomor Urut 2 Prabowo Subianto disambut ribuan warga di Ponpes Assadad Ambunten, Sumenep. (Foto Fajar/Portalindonesia.co) |
Kedatangan
Prabowo di Ponpes ASSADAD kediaman KH. Toifur Aliwafa tersebut dalam rangka
silaturahim dengan para ulama, dan tokoh masyarakat
Sejak 09.00
WIB, Prabowo Subianto ditunggu kehadirannya oleh para ulama, serta simpatisan Tim Pemenangan Prabowo Sandi
(Padi), Madura For Prabowo Sandi (MPS), Sahabat Prabowo Sandi (SPS), Prabowo
Sandi (PAS), Purnawirawan Pejuang Indonesia Raya (PPIR), Barisan Prabowo Sandi
(BPS), Gerakan Madura Prabowo Presiden (GMPP). Front Pembela Islam (FPI),
Laskar Pembela Islam (LPI), Laskar Sakera,
Persatuan Ulama Madura (PUM), dan kKaum Emak-Emak Madura.
Sebelum
Prabowo Subianto hadir, acara diisi dzikir, sholawat dan sambutan-sambutan para kiai dari berbagai pesantren besar. Seperti halnya Pengasuh Pondok Pesantren Annuqoyah KH. Abdul Muksid
Idris, dalam sambutannya mengajak para hadirin untuk berjuang dengan ihklas,
memenangkan pasangan nomor urut 2 Prabowo Subianto dan Sandiaga Salahudin Uno.
Tepat pukul
12.00 WIB, pesawat pribadi Prabowo Subianto ada di atas ribuan massa pendukung.
Tiba di lokasi, massa histeris, berdesak-desakan untuk bersalaman dengan sang
Capres. Beberapa menit, di Podium, Capres nomor urut 2, Prabowo Subianto
berikan pidato di depan ribuan pendukungnya di Madura. Berikut petikannya.
"Saya tidak
rela, di usia saya yang ke 68 tahun, rakyat Indonesia hidup di bawah garis
kemiskinan. Indonesia harus menang, harus membangun ratusan pabrik-pabrik.
Indonesia kaya, jangan biarkan kekayaan Indonesia lari ke luar Negeri. Anak
bangsa atau pribumi harus menguasai kekayaan Negara seutuhnya," pungkas
Prabowo Subianto. (Fjr)