Mahasiswa saling dorong dengan petugas saat berdemo di Kantor Bupati Sumenep. (Foto Fajar/Portalindonesia.co) |
SUMENEP, Portalindonesia.co
– Puluhan mahasiswa Sumenep berdemo ke Kantor Bupati Sumenep, Madura, Jawa
Timur berlangsung ricuh. Akibatnya, satu mahasiswa mengalami luka di bagian
bibir yang diduga terkena pukulan Oknum Satpol PP.
Kericuhan
itu berawal saat mahasiswa meminta bertemu bupati untuk meminta klarifikasi
tuntutan mereka. Sayangnya, orang nomor satu di lingkungan Pemkab tak kunjung
datang. Akhirnya, massa memilih masuk paksa ke Kantor Pemkab Kota Sumekar
melalui pintu bagian timur.
Namun, upaya
masuk paksa dihadang oleh petugas dari Polres Sumenep dan Satuan Polisi Penegak
Peraturan Daerah. Saat penghadangan, terjadi keributan dengan petugas. Bahkan,
terjadi saling dorong antara kedua belah pihak.
Tak hanya
itu, sempat terjadi adu jotos, akibatnya mahasiswa atas nama Junaidi mengalami
luka di bibir. Dampaknya, mahasiswa mengamuk dan memaksa mengejar oknum Satpol
PP yang diduga melakukan pemukulan. Kala itu, nyaris adu jotos.
Untungnya,
aksi itu berhasil dilerai oleh petugas kepolisian. Namun, itu membuat mahasiswa
semakin marah, mereka langsung ke kantor Satpol PP mengejar oknum yang diduga
memukul massa. Sesampainya di kantor itu kembali nyaris adu jotos oknum Satpol
PP. Namun, berhasil dilerai.
“Kami minta
oknum yang memukul hingga bibir kami pecah keluar dan pertemukan kepada kami.
Jangan sampai dilindungi,” teriak Korlap Aksi Junaidi.
Dia meminta
oknum Satpol PP AM (inisial, Red) untuk menemui massa dan meminta maaf.
“Ternyata
sampai saat ini tak keluar.. Kami pulang saja, percuma menunggu tak
bertanggungjawab,” ucapnya.
Sementara
Kabid Trantibum dan Linmas Fajar Santoso mengaku tidak melihat ada pemukulan,
kalau sempat ada tawuran sedikit. “Kami tidak melihat adanya pemukulan.
Silahkan dibuktikan,” tuturnya. (Fjr)